menubar

Sabtu, 07 November 2015

Gurihnya Surabi ala Desa Bulu

Layaknya masyarakat agraria di Indonesia, pekerjaan utama warga nya adalah menjadi  seorang petani.Begitu juga Desa Bulu  yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada kekayaan alam sekitar sebagia ladang mencari nafkah.Selain bekerja sebagai petani, ada sebagian kecil masyarakat Bulu  bekerja sebagai pedagang,salah satu nya pedagang surabi.
Surabi adalah jajanan khas yang sudah mendarah daging bagi masyarakat di pedesaan.Harga nya yang murah dan rasanya yang khas ,gurih dan manis ,membuat surabi menjadi primadona bagi penikmatnya dan pecinta kuliner jajanan khas nusantara.
Era globlisasi membuat jajanan khas nusantara mulai tersisih dengan makanan ringan olahan pabrik modern.tampilan kemasan yang menarik membuat anak anak menyukainya.Dampaknya jajanan khas nusantara khususnya surabi mulai jarang dijumpai di pedesaaan.Seperti hal nya di desa Bulu, pedagang surabi hanya tinggal beberapa orang saja.Ibu Suryati salah satu penjual yang bertahan berjualan surabi.Alasan bu Suryati tetap berjualan surabi karena ia berharap jajanan khas nusantara tetap dikenal generasi selanjutnya.Selain itu surabi juga memiliki nilai gizi yang tinggi, karena surabi terbuat tepung ketan, tepung beras, kelapa,gula merah,dan yang pastinya tanpa bahan pengawet.
Bu Suryati berjualan sudah beberapa yang lalu sekitar 3 bulan yang lalu. Penghasilan dari berjualan surabi setiap hari nya bisa membantu  ekonomi keluarga dan dapur tetap mengepul. Bu Suryati tetap bangga dan bersyukur masih bisa berjualan surabi.

Salam hangat dari penulis 
Tim KKN Unnes 2015
SELAMAT DATANG DI BLOG DESA BULU KECAMATAN BANYUPUTIH, TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI. SEMOGA ANDA SENANG!!